Sabtu, 03 Oktober 2015

MENGENAL LEBIH DEKAT SISTEM GEOMETRI BARU DALAM DUNIA GEOMETRI


MENGENAL LEBIH DEKAT
SISTEM GEOMETRI BARU DALAM DUNIA GEOMETRI
Oleh : Pony Salimah Nurkhaffah

         Sistem geometri merupakan hal yang penting untuk dipelajari dalam matematika. Sistem Geometri Euclid sudah sering digunakan dalam pembelajaran matematika untuk menentukan jarak antara dua titik yang diketahui. Namun, pernahkan Anda mendengar Sistem Geometri Taxicab dan Sistem Geometri LDG (Larger Distance Geometry)? Sistem Geometri Taxicab dan Sistem Geometri LDG masih asing terdengar di telinga siswa bagaimana sistem tersebut bekerja. Sistem geometri ada banyak jenisnya, namun pada kesempatan ini akan dibahas mengenai Sistem Geometri LDG.
         Sebuah lingkaran pada Sistem Geometri Euclid akan membentuk sebuah persegi pada Sistem Geometri LDG. Bagaimana hal tersebut bisa terjadi?? Hal ini dikarenakan sistem ini menggunakan prinsip jarak terbesar (larger distance). Untuk menentukan jarak antara dua titik yang diketahui pada Sistem Geometri LDG adalah jarak terbesar garis vertikal atau horisontal diantara kedua titik tersebut. Dalam notasi matematika, dapat ditulis sebagai berikut.


       Sehingga, untuk menentukan jarak kedua titik yang diketahui pada Sistem Geometri LDG, terlebih dahulu kita harus menentukan jarak garis horisontal dan garis vertikal dari kedua titik tersebut, kemudian memilih jarak terbesar diantara keduanya.
       Terdapat empat konsep jarak pada Sistem Geometri LDG, yaitu Betweenness, Equidistance, Ellipses, dan Hyperbolas. Berikut ini akan dijelaskan mengenai konsep Equidistances. Pada konsep Equidistances, akan ditentukan himpunan semua titik yang berjarak sama dari dua titik yang diketahui. Himpunan semua titik tersebut merupakan titik perpotongan dari dua lingkaran dengan jari-jari sama yang berpusat pada titik origin yaitu titik A dan titik B.


Gambar 1.Lingkaran yang digunakan untuk menentukan
titik yang berjarak sama dari titik A dan B

        Gambar di atas merupakan gambar lingkaran pada sistem geometri LDG, yaitu sepasang lingkaran berwarna biru (berjari-jari 3) dan sepasang lingkaran lain yang berwarna oranye (berjari-jari 4). Garis putus-putus biru merupakan ruas garis perpotongan 2 lingkaran biru. Sedangkan lingkaran berwarna oranye berpotongan pada 2 titik berwarna merah.  Gambar (b) merupakan daerah himpunan penyelesaian yang terdiri dari ruas garis horisontal dan 2 sinar garis, dengan masing-masing memiliki kemiringan sebesar 1.
          Gambar grafik yang muncul dapat bervariasi tergantung pada posisi dari titik original (A dan B) dan kemiringan garis. Berikut ini merupakan contoh variasi gambar grafik yang muncul. 

Gambar 2.Kemungkinan gambar grafik yang muncul

         Sinar garis dari himpunan penyelesaian dan garis yang menghubungkan titik A dan B memiliki kemiringan yang berlawanan tanda. Sebagai contoh, pada gambar (a) dan (b), ruas garis AB memiliki kemiringan yang bernilai positif, sedangkan sinar garis memiliki kemiringan yang bernilai -1. Ruas garis yang menghubungkan sinar garis dapat tergambar secara vertikal maupun horisontal tergantung pada nilai mutlak kemiringan garis AB, apakah lebih besar ataupun kurang dari 1.
        Pada gambar grafik di atas, daerah himpunan penyelesaiannya merupakan dua daerah tak hingga yang merupakan pepanjangan dari ruas garis, seperti tampak pada gambar berikut ini.

Gambar 3.Daerah himpunan penyelesaian

       Ketika kemiringan sinar garis bernilai ±1, daerah penyelesaiannya merupakan bisektor tegak lurus sama seperti pada sistem geometri Euclid berikut ini.


Gambar 4.Daerah himpunan penyelesaian
ketika kemiringan sinar garis bernilai ±1

       Bagaimana jika kemiringan dari ruas garis bukan bernilai 0, ±1, atau tidak terdefinisi?  Lihatlah gambar berikut ini.

Gambar 5. Daerah himpunan penyelesaian ketika
kemiringan dari ruas garis bukan bernilai 0, ±1, atau tidak terdefinisi

        Langkah pertama yang dilakukan adalah dengan mencari titik tengah dari ruas garis AB yaitu titik E dan F. Titik tengah ruas garis tersebut dapat ditentukan dengan menggambar garis 45° dari titik A ke titik F, yang merupakan setengah jarak antara titik A dn B. Ulangi langkah tersebut untuk mencari titik tengah ruas garis dari titik B yaitu titik E.Kemiringan garis AF dan garis BE harus memiliki tanda yang sama seperti kemiringan dari ruas garis yang menghubungkan titik original (titik A dan B). Pada gambar di atas, kemiringan dari garis AF, BE dan AB bernilai positif.

 Sumber : Nirode, Wayne.2015.Exploring New Geometric Worlds.Mathematics Teacher.NCTM.