Minggu, 05 November 2017

Penelitian Kualitatif #5



RISET ETNOGRAFIS

Definisi
Riset etnografis merupakan riset yang berfokus pada kelompok yang memiliki kebudayaan yang sama. Dalam riset ini, peneliti mendeskripsikan dan menafsirkan pola yang sama dari nilai, perilaku, keyakinan, dan bahasa dari suatu kelompok berkebudayaan sama. Peneliti melakukan pengamatan partisipan yaitu menenggelamkan diri dalam kehidupan sehari-hari dari masyarakat tersebut.
Ciri
Ciri dari riset etnografis adalah (1) berfokus pada pengembangan deskripsi yang kompleks dan lengkap tentang kebudayaan dari kelompok yang berkebudayaan sama; (2) peneliti mencari pola dari aktivitas mental kelompok tersebut; (3) teori memainkan peran penting dalam memfokuskan perhatian peneliti ketika melaksanakan etnografi; (4) peneliti harus terlibat dalam kerja lapangan yang lama; (5) analisis data bersandar pada pandangan dari para partisipan dan melaporkannya dalam kutipan verbatim, menyintesis data tersebut, kemudian menyaringnya melalui perspektif ilmiah etis untuk mengembangkan penafsiran kebudayaan yang menyeluruh; (6) analisis ini menghasilkan pemahaman tentang bagaimana kelompok berkebudayaan sama berjalan.
Tipe
Tipe riset etnografis adalah (1) etnografi realis, yaitu suatu laporan objektif tentang situasi, biasanya ditulis dalam sudut pandang orang ketiga dan melaporkan secara objektif informasi yang dipelajari dari para partisipan di suatu tempat; dan (2) etnografi kritis, yaitu satu jenis riset etnografis di mana para penulisnya memperjuangkan emansipasi bagi kelompok masyarakat yang terpinggirkan. Penulis biasanya merupakan individu yang berpikiran politis yang berusaha (melalui riset) untuk menentang ketidaksetaraan dan dominasi.
Prosedur
Prosedur riset etnografis adalah (1) menentukan apakah etnografi merupakan desain yang paling tepat digunakan untuk mempelajari permasalahan riset yang dimaksud; (2) mengidentifikasi dan menentukan suatu kelompok berkebudayaan sama yang hendak dipelajari; (3) menyeleksi berbagai tema, permasalahan, atau teori kebudayaan yang hendak dipelajari dari kelompok tersebut; (4) mengumpulkan informasi dalam konteks atau lingkungan di mana kelompok tersebut hidup (kerja lapangan); (5) dari banyak sumber data yang telah dikumpulkan, sang etnografer menganalisis data tersebut; dan (5) menyusun rangkaian aturan/teori tentang bagaimana kelompok berkebudayaan sama tersebut berjalan sebagai hasil akhir dari analisis ini. Hasil akhirnya berupa potret kebudayaan mencakup pandangan dari partisipan (emis) dan pandangan dari peneliti (etis).  
Tantangan
Tantangan yang dihadapi dalam riset etnografi adalah (1) peneliti harus memiliki pemahaman tentang antropologi kebudayaan, makna dari sistem sosial budaya, dan konsep yang biasanya dieksplorasi oleh mereka yang sedang mempelajari kebudayaan; (2) waktu yang dibutuhkan sangat banyak; (3) narasi ditulis dalam pendekatan literer yang mungkin akan membatasi audiensi dari karya tersebut; (4) terdapat kemungkinan bahwa peneliti akan menjadi “pribumi” dan tidak mampu menyempurnakan atau terancam gagal dalam studi tersebut.
Contoh

Sumber:
Creswell, J. 2015. Penelitian Kualitatif dan Desain Riset. Yogyakarta: Pustaka Mengajar.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar