RISET ETNOGRAFIS
Definisi
Riset etnografis
merupakan riset yang berfokus pada kelompok yang memiliki kebudayaan yang sama.
Dalam riset ini, peneliti mendeskripsikan dan menafsirkan pola yang sama dari
nilai, perilaku, keyakinan, dan bahasa dari suatu kelompok berkebudayaan sama.
Peneliti melakukan pengamatan partisipan
yaitu menenggelamkan diri dalam kehidupan sehari-hari dari masyarakat
tersebut.
Ciri
Ciri
dari riset etnografis adalah (1) berfokus pada pengembangan deskripsi yang
kompleks dan lengkap tentang kebudayaan dari kelompok yang berkebudayaan sama;
(2) peneliti mencari pola dari aktivitas mental kelompok tersebut; (3) teori
memainkan peran penting dalam memfokuskan perhatian peneliti ketika
melaksanakan etnografi; (4) peneliti harus terlibat dalam kerja lapangan yang
lama; (5) analisis data bersandar pada pandangan dari para partisipan dan
melaporkannya dalam kutipan verbatim, menyintesis data tersebut, kemudian
menyaringnya melalui perspektif ilmiah etis untuk mengembangkan penafsiran
kebudayaan yang menyeluruh; (6) analisis ini menghasilkan pemahaman tentang
bagaimana kelompok berkebudayaan sama berjalan.
Tipe
Tipe riset etnografis adalah (1) etnografi realis, yaitu suatu laporan
objektif tentang situasi, biasanya ditulis dalam sudut pandang orang ketiga dan
melaporkan secara objektif informasi yang dipelajari dari para partisipan di
suatu tempat; dan (2) etnografi kritis,
yaitu satu jenis riset etnografis di mana para penulisnya memperjuangkan
emansipasi bagi kelompok masyarakat yang terpinggirkan. Penulis biasanya
merupakan individu yang berpikiran politis yang berusaha (melalui riset) untuk
menentang ketidaksetaraan dan dominasi.
Prosedur
Prosedur
riset etnografis adalah (1) menentukan apakah etnografi merupakan desain yang
paling tepat digunakan untuk mempelajari permasalahan riset yang dimaksud; (2)
mengidentifikasi dan menentukan suatu kelompok berkebudayaan sama yang hendak
dipelajari; (3) menyeleksi berbagai tema, permasalahan, atau teori kebudayaan
yang hendak dipelajari dari kelompok tersebut; (4) mengumpulkan informasi dalam
konteks atau lingkungan di mana kelompok tersebut hidup (kerja lapangan); (5) dari
banyak sumber data yang telah dikumpulkan, sang etnografer menganalisis data
tersebut; dan (5) menyusun rangkaian aturan/teori tentang bagaimana kelompok
berkebudayaan sama tersebut berjalan sebagai hasil akhir dari analisis ini.
Hasil akhirnya berupa potret kebudayaan
mencakup pandangan dari partisipan (emis) dan pandangan dari peneliti (etis).
Tantangan
Tantangan
yang dihadapi dalam riset etnografi adalah (1) peneliti harus memiliki
pemahaman tentang antropologi kebudayaan, makna dari sistem sosial budaya, dan
konsep yang biasanya dieksplorasi oleh mereka yang sedang mempelajari
kebudayaan; (2) waktu yang dibutuhkan sangat banyak; (3) narasi ditulis dalam
pendekatan literer yang mungkin akan membatasi audiensi dari karya tersebut;
(4) terdapat kemungkinan bahwa peneliti akan menjadi “pribumi” dan tidak mampu
menyempurnakan atau terancam gagal dalam studi tersebut.
Contoh
Sumber:
Creswell, J.
2015. Penelitian Kualitatif dan Desain
Riset. Yogyakarta: Pustaka Mengajar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar