Minggu, 05 November 2017

Penelitian Kualitatif #4



RISET GROUNDED THEORY

Definisi
Riset Grounded Theory merupakan riset yang bergerak ke luar dari deskripsi dan untuk memunculkan atau menemukan teori. Pengembangan teori ini tidak muncul dengan sendirinya, tetapi dimunculkan atau “didasarkan” pada data dari para partisipan yang telah mengalami proses tersebut. Pada riset ini, penelitinya memunculkan penjelasan umum (teori) tentang proses, aksi, atau interaksi yang dibentuk oleh pandangan dari sejumlah besar partisipan.
Ciri
Ciri dari riset grounded theory adalah (1) peneliti memfokuskan pada proses atau aksi yang memiliki tahapan atau fase khas yang terjadi sepanjang waktu; (2) peneliti mengembangkan teori tentang proses atau aksi ini; (3) Memoing menjadi bagian dari pengembangan teori ketika peneliti menuliskan ide berdasarkan data yang telah dikumpulkan dan dianalisis; (4) pengumpulan data melalui wawancara yang penelitinya secara konstan membandingkan data yang dikumpulkan dari para partisipan dengan ide tentang teori baru; (5) analisis data dapat distrukturkan dan mengikuti pola pengembangan kategori terbuka, memilih satu kategori untuk menjadi fokus dari teori tersebut, kemudian memperinci kategori tambahan (coding aksial) untuk membentuk model teoritis. Perpotongan dari kategori tersebut menjadi teori (coding selektif).
Tipe
Tipe riset grounded theory adalah (1) prosedur sistematis, yaitu peneliti berusaha mengembangkan secara sistematis teori yang menjelaskan proses, aksi, atau interaksi dari topik. Pada tipe ini peneliti melakukan 20-30 wawancara kepada partisipan yang dipilih secara teoritis (sampling teoritis). Proses pengambilan informasi dari kumpulan data ini dan pembandingannya dengan kategori baru disebut komparatif konstan. Peneliti mengawalinya dengan coding terbuka (mengodekan data untuk kategori informasi utamanya), kemudian coding aksial (mengidentifikasi satu kategori coding terbuka untuk dijadikan fokus), selanjutnya tahap terakhir adalah coding selektif (mengambil model dan mengembangkan proposisi yang menghubungkan kategori dalam model tersebut); dan (2) pendekatan konstruktivis, yaitu mencakup penekanan pada beragam dunia lokal, beragam realitas, dan kompleksitas dari dunia, pandangan, dan aksi tertentu. Pendekatan ini memberi penekanan yang lebih besar pada pandangan, nilai, keyakinan, perasaan, asumsi, dan ideologi dari individu daripada metode penelitian.
Prosedur
Prosedur riset grounded theory adalah (1) menentukan apakah grounded theory paling cocok untuk mempelajari problem riset; (2) mengajukan pertanyaan kepada para partisipan untuk memahami bagaimana individu mengalami proses tersebut; (3) mengumpulkan data melalui wawancara, pengamatan, dokumen, dan bahan audiovisual (20-60 wawancara); (4) menganalisis data melalui coding terbuka (membentuk kategori informasi tentang fenomena yang sedang dipelajari dengan mensegmentasi informasi), coding aksial (peneliti menyajikan paradigma coding, mengidentifikasi fenomena sentral, mengeksplorasi kondisi kausal, menentukan strategi, mengidentifikasi konteks dan kondisi pengganggu, dan menggambarkan konsekuensi dari fenomena ini), coding selektif (menulis alur cerita yang menghubungkan beberapa kategori);  (5) hasil dari proses pengumpulan dan analisis data ini adalah suatu teorii (teori level-substansial) yang muncul dengan bantuan dari proses memoing (menulis ide tentang teori baru selama proses coding  terbuka, aksial, dan selektif; (6) teori diuji kemudian untuk verifikasi empirisnya dengan data kuantitatif.  
Tantangan
Peneliti perlu menyingkirkan sejauh mungkin ide atau pengertian teoritis sehingga teori substantif analisis dapat muncul. Peneliti juga akan kesulitan dalam menentukan kapan kategori telah jenuh atau kapan teorinya dapat diperinci. Selain itu, peneliti perlu mengakui bahwa hasil utama dari studi ini adalah teori dengan komponen yang spesifik (fenomena sentral, kondisi kasual, strategi, kondisi dan konteks, serta konsekuensi).  


Contoh
Contoh penelitian Grounded Theory yang saya ambil adalah dengan judul “The Road to Reform: A Grounded Theory Study of Parents’ and Teachers’ Influence on Elementary School Sciende and Mathematics” yang dilakukan oleh Julie Thomas dari University of Nebraska-Lincoln dan Sandi Cooper dari Baylor University. Yang menjadi topik dalam penelitian ini adalah pengaruh ekspektasi guru dan orang tua siswa pada pembelajaran IPA dan matematika. Adapun tujuan penelitian adalah untuk mengeksplorasi pengaruh tersebut dan mendeskripsikan pengetahuan dan penilaian mereka tentang pembelajaran IPA dan matematika. Jenis grounded theory yang dipilih dalam penelitian ini adalah systematic procedures  yang meliputi tahap analisis data open coding, axial coding, dan selective coding. Data dikumpulkan melalui wawancara semi terstruktur dan open ended. Subjek penelitian adalah 20 guru baru, 9guru yang telah berpengalaman, dan 28 orang tua siswa. Dari hasil analisis data diperoleh hasil bahwa (1) jalan menuju perubahan pembelajaran matematika dan IPA di sekolah bergantung pada pengalaman guru dan orang tua siswa; (2) kekecewaan guru dan orang tua siswa terhadap pembelajaran matematika dan IPA di sekolah dasar berhubungan dengan pengalaman siswa dengan penilaian sekolah yang telah dilakukan sejak siswa kelas tiga sekolah dasar; dan (3) diperoleh model yang menunjukkan pengaruh peran orang tua dan guru dalam pembelajaran matematika dan IPA sekolah dasar.
 

Sumber:
Creswell, J. 2015. Penelitian Kualitatif dan Desain Riset. Yogyakarta: Pustaka Mengajar.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar