RISET GROUNDED
THEORY
Definisi
Riset Grounded Theory merupakan riset yang
bergerak ke luar dari deskripsi dan untuk memunculkan
atau menemukan teori. Pengembangan teori ini tidak muncul dengan
sendirinya, tetapi dimunculkan atau “didasarkan” pada data dari para partisipan
yang telah mengalami proses tersebut. Pada riset ini, penelitinya memunculkan
penjelasan umum (teori) tentang proses, aksi, atau interaksi yang dibentuk oleh
pandangan dari sejumlah besar partisipan.
Ciri
Ciri
dari riset grounded theory adalah (1)
peneliti memfokuskan pada proses atau aksi yang memiliki tahapan atau fase khas
yang terjadi sepanjang waktu; (2) peneliti mengembangkan teori tentang proses
atau aksi ini; (3) Memoing menjadi
bagian dari pengembangan teori ketika peneliti menuliskan ide berdasarkan data
yang telah dikumpulkan dan dianalisis; (4) pengumpulan data melalui wawancara
yang penelitinya secara konstan membandingkan data yang dikumpulkan dari para
partisipan dengan ide tentang teori baru; (5) analisis data dapat distrukturkan
dan mengikuti pola pengembangan kategori terbuka, memilih satu kategori untuk
menjadi fokus dari teori tersebut, kemudian memperinci kategori tambahan (coding
aksial) untuk membentuk model teoritis. Perpotongan dari kategori
tersebut menjadi teori (coding selektif).
Tipe
Tipe riset grounded
theory adalah (1) prosedur
sistematis, yaitu peneliti berusaha mengembangkan secara sistematis teori
yang menjelaskan proses, aksi, atau interaksi dari topik. Pada tipe ini
peneliti melakukan 20-30 wawancara kepada partisipan yang dipilih secara
teoritis (sampling teoritis). Proses pengambilan informasi dari kumpulan
data ini dan pembandingannya dengan kategori baru disebut komparatif konstan. Peneliti
mengawalinya dengan coding terbuka (mengodekan data untuk kategori informasi
utamanya), kemudian coding aksial (mengidentifikasi satu kategori coding terbuka untuk dijadikan fokus),
selanjutnya tahap terakhir adalah coding selektif (mengambil model dan
mengembangkan proposisi yang menghubungkan kategori dalam model tersebut); dan (2)
pendekatan konstruktivis, yaitu
mencakup penekanan pada beragam dunia lokal, beragam realitas, dan kompleksitas
dari dunia, pandangan, dan aksi tertentu. Pendekatan ini memberi penekanan yang
lebih besar pada pandangan, nilai, keyakinan, perasaan, asumsi, dan ideologi
dari individu daripada metode penelitian.
Prosedur
Prosedur
riset grounded theory adalah (1)
menentukan apakah grounded theory paling
cocok untuk mempelajari problem riset; (2) mengajukan pertanyaan kepada para
partisipan untuk memahami bagaimana individu mengalami proses tersebut; (3)
mengumpulkan data melalui wawancara, pengamatan, dokumen, dan bahan audiovisual
(20-60 wawancara); (4) menganalisis data melalui coding terbuka (membentuk kategori informasi tentang fenomena yang
sedang dipelajari dengan mensegmentasi informasi), coding aksial (peneliti menyajikan paradigma coding, mengidentifikasi fenomena sentral, mengeksplorasi kondisi
kausal, menentukan strategi, mengidentifikasi konteks dan kondisi pengganggu,
dan menggambarkan konsekuensi dari fenomena ini), coding selektif (menulis alur cerita yang menghubungkan beberapa
kategori); (5) hasil dari proses
pengumpulan dan analisis data ini adalah suatu teorii (teori level-substansial)
yang muncul dengan bantuan dari proses memoing
(menulis ide tentang teori baru selama proses coding terbuka, aksial, dan
selektif; (6) teori diuji kemudian untuk verifikasi empirisnya dengan data
kuantitatif.
Tantangan
Peneliti
perlu menyingkirkan sejauh mungkin ide atau pengertian teoritis sehingga teori
substantif analisis dapat muncul. Peneliti juga akan kesulitan dalam menentukan
kapan kategori telah jenuh atau kapan teorinya dapat diperinci. Selain itu,
peneliti perlu mengakui bahwa hasil utama dari studi ini adalah teori dengan
komponen yang spesifik (fenomena sentral, kondisi kasual, strategi, kondisi dan
konteks, serta konsekuensi).
Contoh
Contoh
penelitian Grounded Theory yang saya
ambil adalah dengan judul “The Road to
Reform: A Grounded Theory Study of Parents’ and Teachers’ Influence on
Elementary School Sciende and Mathematics” yang dilakukan oleh Julie Thomas
dari University of Nebraska-Lincoln dan Sandi Cooper dari Baylor University.
Yang menjadi topik dalam penelitian ini adalah pengaruh ekspektasi guru dan
orang tua siswa pada pembelajaran IPA dan matematika. Adapun tujuan penelitian
adalah untuk mengeksplorasi pengaruh tersebut dan mendeskripsikan pengetahuan
dan penilaian mereka tentang pembelajaran IPA dan matematika. Jenis grounded theory yang dipilih dalam
penelitian ini adalah systematic
procedures yang meliputi tahap analisis
data open coding, axial coding, dan selective coding. Data dikumpulkan
melalui wawancara semi terstruktur dan open
ended. Subjek penelitian adalah 20 guru baru, 9guru yang telah
berpengalaman, dan 28 orang tua siswa. Dari hasil analisis data diperoleh hasil
bahwa (1) jalan menuju perubahan pembelajaran matematika dan IPA di sekolah
bergantung pada pengalaman guru dan orang tua siswa; (2) kekecewaan guru dan
orang tua siswa terhadap pembelajaran matematika dan IPA di sekolah dasar
berhubungan dengan pengalaman siswa dengan penilaian sekolah yang telah
dilakukan sejak siswa kelas tiga sekolah dasar; dan (3) diperoleh model yang
menunjukkan pengaruh peran orang tua dan guru dalam pembelajaran matematika dan
IPA sekolah dasar.
Sumber:
Creswell, J.
2015. Penelitian Kualitatif dan Desain
Riset. Yogyakarta: Pustaka Mengajar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar