Senin, 23 Oktober 2017

Penelitian Kualitatif #3



RISET FENOMENOLOGIS

Definisi
Riset naratif merupakan pendekatan yang berfokus untuk mendeskripsikan pemaknaan umum dari sejumlah individu terhadap berbagai pengalaman hidup mereka terkait dengan konsep atau fenomena.  Tujuan dari riset ini adalah untuk mereduksi pengalaman individu pada fenomena menjadi deskripsi tentang esensi atau intisari universal.
Ciri
Ciri dari riset fenomenologi adalah (1) penekanan pada fenomena yang hendak dieksplorasi berdasarkan sudut pandang konsep atau ide tunggal; (2) eksplorasi fenomena pada kelompok individu yang semuanya telah mengalami fenomena tersebut; (3) pembahasan filosofis tentang ide dasar yang dilibatkan dalam studi fenomenologis; (4) peneliti mengurung dirinya di luar dari studi tersebut dengan membahas pengalaman pribadinya dengan fenomena tersebut; (5) pengumpulan data secara khas melibatkan wawancara terhadap individu yang telah mengalami fenomena tersebut; (6) analisis data mengikuti prosedur sistematis (bergerak dari satuan analisis yang sempit menuju satuan yang lebih luas); dan (7) diakhiri dengan bagian deskriptif yang membahas esensi dari pengalaman yang dialami individu tersebut.
Tipe
Tipe riset fenomenologi adalah (1) fenomenologi hermeneutik, yaitu riset diarahkan pada pengalaman hidup dan ditujukan untuk menafsirkan “teks” kehidupan (hermeneutika) dan (2) fenomenologi transedental, yaitu riset yang berfokus pada deskripsi tentang pengalaman dari para partisipan tersebut serta berprinsip pada epoche (pengurungan) yaitu para peneliti menyingkirkan pengalaman mereka sejauh mungkin untuk memperoleh perspektif yang baru terhadap fenomena yang sedang dipelajari.
Prosedur
Prosedur riset fenomenologi adalah (1) menentukan apakah problem atau pertanyaan risetnya sudah cocok; (2) memilih fenomena yang menarik untuk dipelajari; (3) mengenali dan dari individu yang telah mengalami fenomena tersebut (5-25 individu); (5) memberikan pertanyaan kepada partisipan yaitu “Apakah yang telah Anda alami terkait dengan fenomena tersebut?” dan “Konteks atau situasi apakah yang biasanya mempengaruhi pengalaman Anda dengan fenomena tersebut?”; (6) menganalisis data yaitu dengan memeriksa data tersebut dan menyoroti berbagai pernyataan penting menjadi berbagai tema; (7) menulis deskripsi tentang apa yang dialami oleh para partisipan (deskripsi tekstural) dan menulis deskripsi tentang konteks/latar yang mempengaruhi bagaimana para partisipan mengalami fenomena tersebut (variasi imajinatif/deskripsi struktural); (8) menulis deskripsi gabungan yang mempresentasikan “esensi” dari fenomena (struktur invarian esensial).
Tantangan
Peneliti harus memilih partisipan secara hati-hati yaitu mereka yang semuanya telah mengalami fenomena yang dimaksud. Selain itu, peneliti juga harus mengurung pengalaman pribadinya, sehingga peneliti perlu untuk memutuskan bagaimana dan dengan cara apa pemahaman pribadinya akan dimasukkan ke dalam studi tersebut.
Contoh
Contoh riset fenomenologis yang saya ambil yaitu dengan judul “Pengalaman Menyelesaikan Skripsi: Studi Fenomenologis pada Mahasiswa Psikologi Universitas Negeri Surabaya” dengan penulis Desy Kirana Sari Putri dan Siti Ina Savira mahasiswa program studi psikoligi FIP Unesa. Dalam riset tersebut, peneliti mencari informasi mengenai pengalaman mahasiswa tingkat akhir dalam mengerjakan skripsi di antaranya hambatan-hambatan yang dialami dan bagaimana cara menghadapinya. Data dikumpulkan dengan menggunakan wawancara semi terstruktur dan dianalisis menggunakan Interpretation Phenomenological Analisis (IPA) kepada partisipan yang dipilih menggunakan purposive sampling. Penelitian ini berhasil menemukan empat tema besar yaitu (1) pengalaman menyelesaikan skripsi (pengalaman positif dan negatif); (2) hambatan-hambatan dalam menyelesaikan skripsi (faktor internal dan eksternal); (3) dampak psikologis (kognisi emosi, konsep diri negatif, dan konsep diri positif); dan (4) cara menyikapi hambatan menyelesaikan skripsi (adaptif dan tidak adaptif).

Sumber:
Creswell, J. 2015. Penelitian Kualitatif dan Desain Riset. Yogyakarta: Pustaka Mengajar.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar